CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 19 Januari 2012

The Cove (Documentary Film)


The cove adalah sebuah film dokumenter. Film ini diproduksi oleh Fisher Stevens dan Paula Dupre Pesme dan disutradarai oleh Louie Psihoyos. Film The Cove ini dibintangi oleh Ric O'Barry dan Mark Monroe sebagai penulis cerita di film ini dan terdapat kru lainnya seperti  pembuat music soundtrack yaitu Ralph J, Brook Aitken sebagai pembuat film dan bagian editing oleh Geoffrey Richman.

           The cove (film dokumenter) ini menceritakan tetang pemburuan atau lebih tepatnya pembataian lumba-lumba di Teluk Taiji, Jepang. Pembataian lumba-lumba ini diketahui oleh Ric O’Barry yang dulunya pernah bekerja sebagai pelatih lumba-lumba sampai akhirnya ia diberhentikan. Ric O’Barry yang mengetahui adanya pembataian itu pun merencanakan sebuah misi untuk mencegah pembataian lumba-lumba secara illegal itu. Ric O’Barry bersama rekan krunya pun langsung menjalankan misi tersebut ke negara yang di biasa disebut sebagai negara sakura atau negara matahari terbit itu.
Jepang adalah tujuan mereka. Di jepang itulah mereka memulai untuk menjalankan misi-misi yang telah direncanakan. Tetapi, misi-misi tersebut mendapat kendala karena, pihak nelayan yang memburu lumba-lumba illegal terutama pihak keamanan yang menjaga proses pembantaian lumba-lumba itu melarang juga mengusir Ric O’Barry dan para kru  untuk mengambil keterangan berupa gambar atau pun video-video. Pihak kemanan berkata bahwa di tempat proyek ini dilarang keras untuk mengambil gambar  juga membawa kamera. Tetapi, Ric O’Barry dan para kru tidak ambil diam. Mereka terus mencoba untuk meminta izin agar bisa mengambil gambar juga video di tempat proyek pembataian lumba-lumba yang lainnya. Tetapi, mereka (pihak pemburu lumba-lumba) bersih keras untuk melarang Ric O’Barry dan kaan-kawan.
Pada akhirnya, karena mereka tak di perbolehkan membawa kamera ke tempat proyek illegal itu. Mereka berencana untuk membuat kamera tersembunyi yang akan mereka samarkan sebagai batu dan dengan rencana ini, Ric O’Barry dan para kru mendapatkan foto-foto juga video kejahatan yang para nelayan lakukan terhadap lumba-lumba. Proses penangkapan lumba-lumba itu dilakukan sangat kejam. Para nelayan Jepang itu menaruh jaring raksasa di teluk tersebut agar para lumba-lumba terperangkap. Lumba-lumba yang terperangkap itu pun langsung di tusuk oleh tombak-tombak agar lumba-lumba tersebuh melemah dan mudah diangkat ke kapal. Hal yang paling mencengang adalah para nelayan tersebut dapat menangkap dan membunuh kurang lebih 2 miliar lumba-lumba pertahun dan sungguh ironis, karena lumba-lumba yang telah di bunuh itu pun dijual ke beberapa negara termasuk Jepang.
Daging lumba-lumba yang telah dijual itu pun didistribusikan ke supermarket-supermarket, ironisnya banyak dikonsumsi oleh masyarakat Jepang itu sendiri. Mereka tak tahu bahwa daging yang kelihatan segar juga sehat itu merupakan daging lumba-lumba yang menurut penelitian menyatakan bahwa, daging lumba-lumba tersebut mengandung banyak merkuri yang akan membahayakan kesehatan manusia.
Penelitian secara diam-diam pun di teruskan hingga mereka mendapatkan semua informasi tentang pembataian-pembataian lumba-lumba ini. Maka, Ric O’Barry segera memunjukkan  mempublish semua gambar pembataian juga video-video yang mereka dapatkan kepada warga Taiji juga masyarakat dunia dan dengam mempublish film dokumentar ini akhirnya pemburuan illegal ini dapat di selesaikan. Film yang rilis tahun 2009 ini pun mendapat banyak penghargaan dan membawa pulang Oscars (kategori film dokumenter) pada tanggal 06 Maret 2010 sebagai pelengkap penghargaan yang di dapat sepanjang tahun 2009.

Inilah sedikit sinopsis dari saya tentang film dokumenter yang berjudul The Cove. Film ini sangat berkesan bagi saya, mulai dari tema yang mereka ambil sebagai bahan penilitian sampai pengambilan gambar. Sudut pengambilan gambar di film ini sangat menakjubkan. Pengambilan gambar pada film ini tak membuat penonton atau saya sendiri bosan. Karena, sudut pandang gambar yang tidak monoton atau tetap disitu saja. Sudut pengambilan gambar yang menurut saya paling bagus adalah pada saat di dalam laut yang menggunakan kamera canggih serta alat lainnya. Soundtrack film dan penulisan cerita film ini juga menjadi pemadu yang sangat serasi yang dapat menggambarkan emosi para lumba-lumba. Editing antara pengambilan video, gambar dan bagian penjelasan Ric O’Barry juga kru lainnya dirangkai sangat bagus dan serasi yang menjadikan film ini disukai banyak orang termasuk saya. Film ini sangat bermanfaat dan meniggalkan pesan untuk selalu melestarikan lumba-lumba.

some picture for The Cove:






0 comments:

Posting Komentar