CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 30 Desember 2011

Sumimasen, Ashiteru #1

created by: Ghaisani Nabila
title: Sumimasen, Aishiteru
genre: Romance
type: Teen



Suasana malam kota london dengan tiupan angin yang sangat dingin hingga menusuk tulang, memaksa orang-orang untuk merapatkan kancing jaket mereka sampai leher. Gadis perempuan yang memakai sepatu boat cokelat di sana membiarkan rambutnya tergerai hingga menutupi punggungnya yang akan membuat ia terasa hangat. Gadis itu bernama arisa funabashi. Langkahnya menyusuri jalanan yang penuh dengan tumpukkan salju yang akhirnya membawa ia tiba di depan apartemennya dengan selamat. Apartemen yang bertingkat 12 dengan fasilitas lengkap, ya itu adalah apartemennya. Akhirnya iapun melangkahkan kaki ke halaman apartemen dan manaiki lift hingga akhirnya ia sampai di lantai 8 tepatnya di kamar nomor 801 lah ia berada. Ia terus menyusuri koridor itu hingga ia bertemu palang bernomor 801.
Arisa funabashi adalah orang yang amat teramat pelupa sehingga ia lupa menaruh kunci kamarnya sendiri.
“tidak mungkin, kunci tadi sudah aku taruh di dompet kunci ini. Tetapi kenapa tidak ada?” gumamnya pelan sembari mengaduk-aduk tasnya. “tidak ketemu! Bagaimana ini? Aduuuh!”
Akhirnya arisa lebih memilih sambil berlutut ke lantai. Di buanglah semua isi tas itu ke lantai dan akhirnya ia mendapati kunci apartemennya itu. Saat ia akan membuka pintu, tiba tiba saja ia melihat bahwa koin-koin kembalian di bar tadi terguling ke depan kamar 802. Tidak sedikit yang jatuh, maka dari itu memerlukan waktu yang lama untuk mengambil kembali koin-koin itu. Setelah koin itu terkumpul, ia pun berdiri sambil menyandarkan tangannya ke pintu kamar 802 yang tidak sadar telah terbuka sedikit oleh pemilik yang akan segera keluar. Alhasi, ia terjatuh dan menimpa badan sang pemilik kamar 802 dan juga koin-koin yang ia pegang tadi ikut terjatuh ke lantai lagi.
“kyaaa!” jerit arisa
Saat ia sudah mendarat di tubuh pria itu....
“oh god” gumamnya pelan, lalu menambahkan “i’m so sorry” ucap arisa dengan bahasa inggris
“no problem” jawab singkat sang pria itu sambil menyunggingkan senyumannya
Arisa pun berusaha untuk bangun, tetapi tidakbisa. Kaki kirinya terkilir.
“oh god” gumamnya
“kau baik baik saja?” ucap sang pria dengan memunculkan raut muka yang khawatir
“kaki ku, kaki kiriku terkilir. Tunggu aku akan menggerser tubuhku” jawab arisa sembari menggerserkan badannya sehingga pria itu sudah tidak tertimpa lagi
“sini biar ku bantu. Nomor berapa kamarmu? Biar ku antar kau sampe kamar.”
“tidak perlu, aku bisa sendiri.” Jawab arisa singkat.
Akhirnya arisa berusaha bangun dengan cara memegang handle pintu. Sedikit demi sedikit arisa berhasil bangun dan membiar koin-koin itu tetap bertebaran di lantai. Karena, ia tidak mungkin mengambilnya lagi dengan berlutut kembali ke lantai. Itu akan membuatnya kesulitan untuk berdiri kembali.
Dengan gerakan merayap arisa berhasil berdiri di depan kamarnya. Dibukalah pintu apartemennya, dan ia segera melesat ke kamar mandi untuk berendam dengan air panas. Hal itu adalah hal yang sangat pas untuk dilakukan ketika musim dingin seperti ini.
Satu jam telah berlalu, satu jam pula arisa berendam. Ketika ia telah keluar dari kamar mandi, ia melihat ada sebuah surat di selipan pintu apartemennya membuat ia mendekati pintu itu dengan hanya memakai baju mandi. Di surat itu tertulis “aku telah mengambil semua koin-koin mu, lebih baik kau segera mengambilnya. Aku letakkan di depan pintu. Tertanda kevin”
“kevin? Jadi orang itu kevin?” gumam arisa, lalu ia pun membuka pintu apartemennya. Ternyata benar, ada satu bungkus koin-koin di sana. Koin-koin itu di ambil oleh arisa dan diletakkannya di meja makan. Ia pun segera untuk berpakaian dan pergi ke kamar 802.
“Tok tok tok”
Setelah pintu terbuka
“terima kasih telah mengambilkan semua koin-koin ku” ucap arisa dengan menyunggingkan sebuah senyuman yang terlihat di sudut bibirnya
Senyum arisa tadi membuat kevin menatap arisa dengan seksama. Karena merasa risih dengan cara melihat pria itu, arisa pun angkat bicara.
“maaf aku harus segera kembali ke kamar, sekali lagi terima kasih banyak atas bantuannya” seperti biasa karena arisa adalah gadis jepang, ia harus menundukkan badannya ketika mengucapkan terima kasih
“bagaimana kakimu yang terkilir sudah baikkan?” tanya kevin
“ya” jawab singkat itu akhirnya memutuskan obrolan mereka. Karena arisa sudah melangkah pergi ke apartemennya.
***
Keesokan paginya,
Arisa seperti biasa mendapati jadwal pagi yaitu jam 8am sebagai penyiar radio di Studio Radio yang paling terkenal di London. Pagi itu, ia harus membacakan surat-surat dari para pengirim. Jumlahnya yang banyak tak menjadi halangan arisa untuk tetap semangat. Semua itu karena arisamempunyai hobi sebagai penyiar radio dan bukan itu saja, ia juga suka seali dengan membaca novel juga membuat novel jika waktu luang sedang menghampirinya.
“selamat pagi para pendengar setia Days Vitage Radio, dengan saya Arisa Funabashi akan menemani pendengar sampai pukul 11:00. Nah pertama kali mari kita bacakan surat pendengar yang masuk ke radio kami.”
Setelah beberapa saat
“wah ternyata banyak sekali surat pembaca kita kali ini. Mungkin aku hanya membaca surat pembaca dari...wah sayang sekali ia hanya memakai singkatan namanya. Okay mari kita sebut dia KA. okay aku akan mulai membacanya"
TBC
maaf baru segini dulu, untuk part 2nya mungkin akan langsung saya update malam ini :D

0 comments:

Posting Komentar